Hai sahabat blogger, kali ini berbeda dengan
sebelum-sebelumnya biasanya saya membahas tentang suatu artikel tetapi kali ini
saya akan mereview sebuah film yang bertemakan sebuah robot dengan kecerdasan
buatan (Artificial Intelligence) serta menghubungkan kaitannya dengan interaksi
antara manusia dan komputer. Film drama barat sci-fi berjudul “Ex Machina (
2015 )” ini menceritakan seorang programmer bernama Caleb Smith yang
diundang oleh Nathan (CEO perusahaan BlueBook) untuk datang ke tempat
penelitiannya yang berlokasi di tempat terpencil disebuah pegunungan untuk
berpartisipasi dalam eksperimen Turing-Test dengan mengevaluasi
sebuah robot perempuan yang memiliki Artificial Intelligence (A.I.) bernama Ava
yang diciptakan oleh Nathan.
Melalui tokoh Caleb, kita diajak berkenalan dengan Ava, robot dengan kecerdasan luar biasa, termasuk dengan "kesadaran" dimana si robot dengan desain muka yang cantik ini diberikan pemrograman yang serupa dengan apa yang dipunyai manusia: kepintaran berbicara, empati, seksualitas dan lain-lain. Sebagai pemuda yang dianggap netral, Caleb diminta oleh sang pencipta, Nathan untuk mengevaluasi kadar "kemanusiaan" Ava.
Dalam film “Ex Machina” ini ada beberapa interaksi antara
manusia dan computer yang saya tangkap seperti :
1. Kecerdasan
buatan yang diciptakan oleh Nathan sungguh luar biasa, karena Ava dapat berinteraksi dengan Caleb dengan bahasa yang lancar dan mudah di pahami oleh
lawan bicaranya Caleb.
2. Kecerdasan
buatan yang dimiliki Ava juga sudah memiliki rasa empati, terbukti saat Caleb
menceritakan dirinya kalau kedua orang tuanya sudah meninggal saat usianya masih anak-anak sontak Ava turut bersedih saat mendengarnya, menurut saya itu
hebat sekali mengingat Ava merukapak seorang robot yang bisa merasakan perasaan
lawan bicaranya.
3. Interaksi
yang dilakukan Nathan terhadap kyoko (asisten pribadinya) juga sudah dapat dikatakan luar biasa meskipun kyoko tidak dapat mengerti bahasa Inggris namun
ia bisa bersikap layaknya seperti manusia biasa.
4. Semua
fasilitas penilitian milik Nathan hampir semuanya berkerja dengan interaksi
antara manusia dan computer, terbukti saat adegan di film Nathan ingin tidur dikamarnya
ia hanya perlu mengucapkan ‘lights’ kemudian lampu langsung otomatis mati.
Menurut saya banyak pelajaran yang bisa diambil pada film
bergenre science fiction ini, secara tidak langsung film ini memberi tahu kita
bahwa pada masa depan nanti akan banyak robot-robot yang memiliki kecerdasan manusia
seperti Ava, dan diakhir cerita film ini satu hal yang terpenting kita tidak
boleh percaya terhadap robot yang memiliki kecerdasan buatan karena bisa saja
kita justru ditipu oleh robot buatan kita sendiri seperti Nathan dan Caleb yang
justru dikhianati oleh Ava. Sekian cerita singkat saya untuk mereview dan menberikan
pendapat saya tentang interaksi manusia dan computer di film ini terima kasih.
No comments:
Post a Comment
Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.